Posted by : Vnknown
Sabtu, 10 Desember 2016
Meski rawan meledak dan telah menyebabkan beberapa korban, termasuk di Bali, para penikmat rokok elektrik atau vape tak terpengaruh.
Vaper di Bali tetap menjadikan vape sebagai pilihan.
Menurut pemilik Cafe Vapor Juice sekaligus anggota dari Asosiasi Vaporision Bali, Bagus VJ, kasus ledakan vape terjadi karena murni kesalahan pemilik.
Katanya, pengguna harus tahu cara merawat dan menggunakan vape.
“Terkadang pemilik vape tidak mengetahui baterai yang cocok dengan spek vapenya sendiri. Kebersihan vape juga perlu diperhatikan untuk mencegah hal tersebut (ledakan),” kata Bagus VJ saat ditemui di Cafe Vapor Juice di Jalan Tantular Barat, Denpasar, Bali, Sabtu (16/4/2016).
Selain itu, barang yang dibeli dari toko yang belum memiliki lisensi dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia berpotensi menimbulkan ledakan karena barang yang dijualnya asal-usulnya kurang jelas.
Pemilik Bali Vape, Hanko Scheffers, menjelaskan vape terdiri dari dua jenis.
Yakni Mechanical Mod dan Electric Mod.
Ia menilai ledakan vape lebih cenderung terjadi pada jenis Mechanical Mod.
Dari segi harga memang Mechanical Mod lebih murah dibandingkan dengan Electric Mod. Domino 99
Mechanical mod menurutnya masih kurang aman bagi pemula karena hanya terdiri dari baterai, coil, serta tank.
Jenis itu juga tidak memiliki indikator jika vape yang digunakan lowbatt hingga kepanasan karena terlalu lama di-charge.
Karenanya dalam penggunaan dibutuhkan keterampilan khusus bagi para vaper.
Sedang Elektrik Mod memiliki indikator saat baterai full, kosong, bahkan panas sehingga aman dipakai.
"Perbedaannya terletak dari tidak adanya chip yang mampu memberikan indikator kepada pengguan semasa pemakaian. Jika Elektrik Mod mampu memberitahukan pengguna jika masa pakainya akan habis atau lowbatt, sedangkan Mechanical Mod tidak memiliki indikator tersebut," jelas Hanko.
Adanya indikasi pengguna vape untuk mendapatkan uap yang banyak juga bisa menyebabkan ledakan.
“Terkadang orang mencari asap yang banyak sehingga gulungan kawat di dalam vape dipertebal sehingga menghasilkan power untuk membakar dan menghasilkan uap lebih banyak lagi, itu rentan mengakibatkan ledakan,” kata pria asal Den Haag, Belanda.
Lalu, pemilihan baterai pun juga sangat penting.
Terkadang orang sampai-sampai memodifikasi vapenya dengan menggunakan baterai laptop sehingga menyebabkan pembakaran coil menjadi over dan sebabkan ledakan.
Vaper di Bali tetap menjadikan vape sebagai pilihan.
Menurut pemilik Cafe Vapor Juice sekaligus anggota dari Asosiasi Vaporision Bali, Bagus VJ, kasus ledakan vape terjadi karena murni kesalahan pemilik.
Katanya, pengguna harus tahu cara merawat dan menggunakan vape.
“Terkadang pemilik vape tidak mengetahui baterai yang cocok dengan spek vapenya sendiri. Kebersihan vape juga perlu diperhatikan untuk mencegah hal tersebut (ledakan),” kata Bagus VJ saat ditemui di Cafe Vapor Juice di Jalan Tantular Barat, Denpasar, Bali, Sabtu (16/4/2016).
Selain itu, barang yang dibeli dari toko yang belum memiliki lisensi dari Asosiasi Personal Vaporizer Indonesia berpotensi menimbulkan ledakan karena barang yang dijualnya asal-usulnya kurang jelas.
Pemilik Bali Vape, Hanko Scheffers, menjelaskan vape terdiri dari dua jenis.
Yakni Mechanical Mod dan Electric Mod.
Ia menilai ledakan vape lebih cenderung terjadi pada jenis Mechanical Mod.
Dari segi harga memang Mechanical Mod lebih murah dibandingkan dengan Electric Mod. Domino 99
Mechanical mod menurutnya masih kurang aman bagi pemula karena hanya terdiri dari baterai, coil, serta tank.
Jenis itu juga tidak memiliki indikator jika vape yang digunakan lowbatt hingga kepanasan karena terlalu lama di-charge.
Karenanya dalam penggunaan dibutuhkan keterampilan khusus bagi para vaper.
Sedang Elektrik Mod memiliki indikator saat baterai full, kosong, bahkan panas sehingga aman dipakai.
"Perbedaannya terletak dari tidak adanya chip yang mampu memberikan indikator kepada pengguan semasa pemakaian. Jika Elektrik Mod mampu memberitahukan pengguna jika masa pakainya akan habis atau lowbatt, sedangkan Mechanical Mod tidak memiliki indikator tersebut," jelas Hanko.
Adanya indikasi pengguna vape untuk mendapatkan uap yang banyak juga bisa menyebabkan ledakan.
“Terkadang orang mencari asap yang banyak sehingga gulungan kawat di dalam vape dipertebal sehingga menghasilkan power untuk membakar dan menghasilkan uap lebih banyak lagi, itu rentan mengakibatkan ledakan,” kata pria asal Den Haag, Belanda.
Lalu, pemilihan baterai pun juga sangat penting.
Terkadang orang sampai-sampai memodifikasi vapenya dengan menggunakan baterai laptop sehingga menyebabkan pembakaran coil menjadi over dan sebabkan ledakan.
Sumber : http://bali.tribunnews.com/2016/04/17/rokok-elektrik-mudah-meledak-jika-kondisinya-seperti-ini?page=all