Posted by : Vnknown
Jumat, 25 November 2016
Kamu bisa jadi salah satu penggunanya
Aplikasi meng-edit atau menyuting foto sudah banyak tersebar di 'gudang aplikasi' ponsel kita. Tinggal memilih mana yang cocok untuk kita. Namun, tahukah kamu satu dari banyak aplikasi tersebut, terdapat pengedit foto karya anak bangsa? Ya, sebuah aplikasi bernama PicMix.
Sekilas kita pasti merasa pernah dengar. Aplikasi ini mulai naik ketika aplikasi sharing foto, Instagram booming di Indonesia. Ya, aplikasi foto yang dapat menyatukan beberapa foto dalam satu frame atau edit-an lainnya. Ingat? PicMix adalah sebuah start-up yang telah tumbuh sejak 2012. Pemiliknya bernama Calvin Kizana.
Dalam laman LinkedIn-nya, Calvin menyebut kalau PicMix telah berkembang dalam 22 bulan terakhir. Uniknya, PicMix tidak mengeluarkan uang sepeser pun untuk promosi dan masih bertahan. Dengan sistem mouth-to-mouth dari pengalaman para penggunanya, PicMix justru tumbuh besar di luar 'kampung halamannya'. Kamu bisa saja jadi salah satu penggunanya dulu, atau bahkan sampai sekarang.
22 juta pengguna bertambah di dunia dengan modal 'keinginan untuk mempermudah'.
Kepada sebuah NewsRoomAmerica, Calvin bercerita kalau saat ini pengguna PicMix secara dunia telah bertambah 22 juta orang dan seluruhnya aktif. Secara pasti ada 100 juta pengunduh PicMix. Apa yang menginspirasi Calvin? Semuanya berawal dari 2012 saat sebuah keinginan untuk mempermudah user atau pengguna untuk meng-edit, berbagi dan membentuk gabungan foto.
PicMix pun disebut hadir untuk memenuhi ekspektasi itu. Nah, PicMix tidak mau keluar dalam hanya 'editor', tapi sebagai platform untuk berbagi serta membuat gabungan foto. Kalau Calvin lebih senang menyebutnya,one-stop shop.
Pertanyaan kami hanya satu. Bagaimana jika kita bisa membuat sebuah aplikasi yang dapat melakukan semuanya dan dapat digunakan dengan mudah oleh semua orang?
Itulah yang membuat PicMix berkembang dan terus 'berlari' sampai saat ini. Namun, bagaimana dengan pasar Indonesia?
Ketakutan untuk menyebut "aplikasi dari Indonesia".
Sebuah stigma yang selama ini di publik adalah jika ada label aplikasi Indonesia, maka tidak bagus. Orang-orang akan sebut 'jangan pakai ah'. Hal tersebut yang ditakutkan oleh Calvin dan tim saat memutuskan untuk tidak mempublikasikan PicMix. Mereka memperkenalkan kualitas dan kemudahan yang akhirnya membuat orang-orang suka.
Calvin dan tim menunggu hingga ada cukup banyak pengguna yang puas dengan aplikasinya. Menurut Calvin, PicMix tidak akan diperkenalkan sebagai 'aplikasi Indonesia' jika belum mencapai sesuatu. Contoh sederhana adalah review baik dari pengguna yang puas.
Angka unduh di Indonesia sudah melewati 10 juta dan semakin membesar dari bulan ke bulan. Namun, peningkatan signifikan adalah pada 2014. Saat itu juga PicMix pun diperkenalkan sebagai produk asal Indonesia.
Meski begitu, pasar Indonesia belum terlalu banyak bagi PicMix. Justru Afrika Selatan, beberapa negara Eropa dan Amerika yang menjadi lahan besar PicMix bisa mencapai 100 juta pengguna.
PicMix sekarang.
Tidak hanya soal berapa banyak penggunanya, PicMix sekarang sudah banyak menggaet aplikasi lain untuk jadi bagian dari diri mereka. Seperti diberitakan Tempo.co, pada 16 November 2016, PicMix telah menggaet Camera360, aplikasi dari Tiongkok untuk bekerja sama.
Camera360 telah berintegrasi dengan platform PicMix untuk membentuk pengalaman edit foto melalui filter dan tools Camera360. Calvin menyebut kerja sama ini adalah persatuan yang sempurna bagi PicMix.
PicMix telah diinvestasi oleh Gobi Partners yang terkemuka dalam pasar Tiongkok dan ASEAN. Sekarang, PicMix, dilansir TechInAsia.com, masuk dalam enam start-up dari Indonesia untuk mengikuti Google Launchpad Batch 3.
Related Posts :
- Back to Home »
- PicMix, Aplikasi Lokal Yang Kurang Dikenal, Tapi Punya 100 Juta Pengguna Di Dunia !